Pada setiap angkatan sastra Indonesia, selalu ada pemborantakan estetik yang digali dan terus diekplorasi. Pemberontakan yang paling radikal dilakukan oleh Chairil Anwar. Hingga kemudian dengan adanya ekplorasi-ekplorasi estetik muncul angkatan-angkatan Baru dengan musim yang baru pula. Sampai saat ini kita telah masuk dalam estetika modern dan akan segera menyongsong estetika postmodern. Dari estetika modern dalam hal ini akan di wakili oleh Supernova.
Di dalam Supernova, episode 1 dan 2, memiliki karakteristik estetika modern yang ditunjukkan dengan ditemukannya idiom skizofrenia, kitsch, dan pastiche. Pluralitas, kompleksitas, dan susunan cerita yang terpecah-pecah bahkan tak ada hubungan antara keeping 35-36 dengan keeping 34 pada (Supernova 2) dan Supernova 1 menunjukkan adanya idiom skizofrenia. Ditemukannya pemaparan teori fisika, filsafat, dan sosiologi melalui dialog antar tokoh-tokohnya dalam Supernova 1 merupakan bentuk idiom kitsch karena memassakan bentuk budaya tinggi. Di sini ditunjukkan bahwa ilmu pengetahuan bukan hanya monopoli para ilmuwan, tetapi juga dapat dinikmati oleh orang-orang awam bahkan sosok Diva yang peragawati dan pelacur. Sementara itu, dalam Supernova 2, kitsch tampak pada memassakan ajaran Hindu oleh tokoh Bodhi, juga pada penggunaan cover Omkara pada Supernova 2 cetakan peretama. Subjudul Kstria, Putri, dan Bintang jatuh, pada Supernova episode 1, yang merupakan cerita ciptaan tokoh Dhimas dan Ruben, merupakan bentuk transformasi dari cerita sebuah komik. Ksatria ditransformasikan pada tokoh Ferre, putri pada tokoh Rana, dan Bintang Jatuh pada tokoh Diva. Ditemukannya idiom pastiche tersebut menunjukkan bahwa Supernova dalam perspektif modern merupakan sebuah teks yang di dalamnya dibentuk oleh teks-teks lain.
Struktur cerita Supernova berhubungan dengan tiga macam idiom estetik yang menandainya. Idiom pastiche menimbulkan struktur cerita yang memiliki hubungan intertekstualitas dengan teks sebelumnya dan bersifat plural. Idiom kitsch, menimbulkan kompleksitas masalah dalam novel, di samping itu juga hilangnya jarak antara wacana sastra dengan ilmu pengetahuan (sains), budaya tinggi dan agama yang adiluhung dengan dunia sehari-hari. Idiom skizofrenia menunjukkan bahwa cerita pada Supernova antikesatuan dan antipusat.
Di dalam Supernova, episode 1 dan 2, memiliki karakteristik estetika modern yang ditunjukkan dengan ditemukannya idiom skizofrenia, kitsch, dan pastiche. Pluralitas, kompleksitas, dan susunan cerita yang terpecah-pecah bahkan tak ada hubungan antara keeping 35-36 dengan keeping 34 pada (Supernova 2) dan Supernova 1 menunjukkan adanya idiom skizofrenia. Ditemukannya pemaparan teori fisika, filsafat, dan sosiologi melalui dialog antar tokoh-tokohnya dalam Supernova 1 merupakan bentuk idiom kitsch karena memassakan bentuk budaya tinggi. Di sini ditunjukkan bahwa ilmu pengetahuan bukan hanya monopoli para ilmuwan, tetapi juga dapat dinikmati oleh orang-orang awam bahkan sosok Diva yang peragawati dan pelacur. Sementara itu, dalam Supernova 2, kitsch tampak pada memassakan ajaran Hindu oleh tokoh Bodhi, juga pada penggunaan cover Omkara pada Supernova 2 cetakan peretama. Subjudul Kstria, Putri, dan Bintang jatuh, pada Supernova episode 1, yang merupakan cerita ciptaan tokoh Dhimas dan Ruben, merupakan bentuk transformasi dari cerita sebuah komik. Ksatria ditransformasikan pada tokoh Ferre, putri pada tokoh Rana, dan Bintang Jatuh pada tokoh Diva. Ditemukannya idiom pastiche tersebut menunjukkan bahwa Supernova dalam perspektif modern merupakan sebuah teks yang di dalamnya dibentuk oleh teks-teks lain.
Struktur cerita Supernova berhubungan dengan tiga macam idiom estetik yang menandainya. Idiom pastiche menimbulkan struktur cerita yang memiliki hubungan intertekstualitas dengan teks sebelumnya dan bersifat plural. Idiom kitsch, menimbulkan kompleksitas masalah dalam novel, di samping itu juga hilangnya jarak antara wacana sastra dengan ilmu pengetahuan (sains), budaya tinggi dan agama yang adiluhung dengan dunia sehari-hari. Idiom skizofrenia menunjukkan bahwa cerita pada Supernova antikesatuan dan antipusat.
Komentar