Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2011

Setelah Membaca Kumpulan Cerpen Eksil Cucu Tukang Perang Karya Soeprijadi Tomodihardjo

Membaca kumpulan cerpen Cucu Tukang Perang (CTP) karya Soeparji Tomodihardjo, yang konon disebut sebagai sastra eksil indonesia, ternyata cukup merubah cara pandang saya terhadap sastra eksil. Dan tentu saja, saya kecewa. JJ Kusni mengatakan bahwa yang disebut sastra eksil Indonesia meliputi empat hal, yaitu 1) mereka yang sedang belajar; 2) anggota dan staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (profesi—pen.); 3) mereka yang sengaja tinggal dan menetap di luar negeri dengan alasan nonpolitik; 4) mereka yang terpaksa tinggal dan menetap untuk kurun waktu panjang di luar negeri karena alasan politik. Sementara Situmorang mendefinisikan sastra eksil dalam tiga cakupan, yaitu Pertama , sebuah ketakhadiran, sebuah absensi yang panjang dan biasanya karena terpaksa hengkang dari tempat tinggal ataupun negeri sendiri. Kedua , pembuangan secara resmi (oleh negara) dari negeri sendiri, dan pengertian ketiga adalah seseorang yang dibuang ataupun hidup di luar tempat tinggal ataupun negerinya