Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2011

masih perlukah, "apa puisi itu?"

Apa yang dimaksud dengan puisi? Ketika orang-orang—bahkan penyairnya sekaligus—mengalami kebuntuan dalam mendefinisikan puisi dan putus asa terhadapnya, dengan serta merta mereka kemudian menjadi sangat luas mendefinisikannya, bahwa puisi adalah kehidupan, bahwa puisi adalah seluruh isi alam, bahwa puisi adalah kata-kata yang indah, dan entah apa lagi. Puisi menjadi begitu sulit didefinisikan, sama seperti halnya puisi sulit dipahami dan dihayati. Lalu dalam dunia sastra yang semakin bebas, baik dari isi maupun tipologinya, masih perlukah batasan tentang puisi? Secara teoritis, sudah terlalu banyak para ahli memberikan batasan terhadap puisi, hingga pada jenjang usia dan pendidikan, dan di antaranya juga terdapat persamaan dan perbedaan sekaligus. Akan tetapi, keseragaman dan kesepakatan atas definisi yang mencakup ragam dan corak puisi yang ada merupakan hal yang mustahil dicapai. Hingga saat ini, batasan puisi menjadi semakin kabur, puisi menjauh dari batasan-batasan seolah ingin beb

tanggapan atas tulisan Budi Ariaga di eksrepsionline.com

http://ekspresionline.com/index.php/berita/129-budi-ariaga?comment_id=326#josc327 Apresiasi yang bagus. Dan kemarahan atas apresiasi ini bukanlah hal yang baik. Hampir semua orang yang terlibat dan menyaksikan pagelaran kajian drama tahun ini sudah membicarakan tulisan ini. Dan betapa telatnya saya, baru membuka ekspresionline saat ini. Saya lebih memilih fokus membantu penggarapan setting di pentas selanjutnya. Bahkan, saking fokusnya, pacar saya jadi marah-marah karena waktu saya habis di stage tari. Sebagai pendamping proses temen-temen KMSI angkatan 2008 (kami disarankan istilah “junior” “senior” sejak tahun 1997 oleh leluhur kami karena memang kami keluarga), saya mencoba mengkonfirmasikan beberapa hal dengan singkat (yang meski sebenarnya saya lebih senang diam dan menonton pertunjukan di ekpresionline ini, jika bukan karena desakan beberapa temen. Komentarnya lucu-lucu dan menghibur bagi saya). *** Begini, mula-mula saya menjaga jarak dengan kajian drama. Mungkin saya a