Tentang Cinta yang Luput
Hujan turun sendirian
Selaput cinta yang kusut diguguri kamboja
Menyembunyikan puisi dari kisah bunga bungah
Sekali musim kita tak sama menamainya
Angka-angka kalender jatuh begitu saja
Menjadi daftar merah
Tanpa kita sempat memaknainya sebagai hari
Dan bau tanah yang menyumbat hidung
Adalah kenangan yang terkubur.
Djogjakarta, 2008.
Aku Mencintaimu dengan Segenap Bahasa
Aku mencintaimu dengan segenap bahasa
Kata-kata menerjemahkan segala gerak.
Aku beri setangkar mimpi, juga rindu
Merekahlah jemari dan lengkap sudah prosa ini,
Yang di dalamnya aku lelap,
Mendengkur.
Cintaku penuh kutipan-kutipan romeo-juliet
Tanpa bunga dan kematian,
Kupersembahkan kalimat-kalimat sighot taklik
Rumit. Memang rumit cinta kita.
Djogjakarta, 2008.
puisi-puisi di atas tekah dimuat di harian Merapi Yogyakarta, 18 Januari 2009
Komentar