Langsung ke konten utama

Konser Musik Puisi "Harmoni Musik Puisi Jogja"

No : 010/HMPJ/I/2011

Lampiran :

Perihal : Permohonan Keikutsertaan Konser Musik Puisi “Harmoni Musik Puisi Jogja”

Kepada Ketua:

Komunitas/Sanggar……………………..

Di tempat

Dengan hormat,

Sehubungan akan diadakannya konser musik puisi “Harmoni Musik Puisi Jogja” yang diadakan oleh SARKEM (Sanggar Kreativitas Manusia) pada,

Hari/tanggal : Jum’at – Sabtu, 6 – 7 Mei 2011

Pukul : 19.00 – 23.00 WIB

Tempat : Bentara Budaya Yogyakarta

Jl. Suroto no. 2 Kotabaru Yogyakarta

Maka kami selaku panitia mengharapkan keikutsertaan saudara/i sebagai kelompok sastra dan/atau seni yang memiliki konsentrasi musik puisi. Akan sangat disayangkan jika musik puisi yang dimiliki oleh kelompok hanya untuk dinikmati sendiri. Kami berharap dalam konser musik puisi “Harmoni Musik Puisi Jogja” ini dapat mewadahi kreativitas kelompok yang tersembunyi.

Demikian pengharapan kami dalam keikutsertaan saudara/i dalam mengikuti konser musik puisi “Harmoni Musik Puisi Jogja”. Atas perhatian dan tanggapan saudara/i, kami ucapkan terima kasih.

Yogyakarta, 5 Februari 2011

Ketua Panitia

Fairuzul Mumtaz

Sekretaris

Ariestyanty Nurul Ilmi

Formulir Pendaftaran “Harmoni Musik Puisi Jogja”

Nama Kelompok :

Nama Pimpinan Kelompok :

Nama Delegasi yang Diutus :

Nomer Telepon/HP :

Alamat Email :

Alamat Surat :

Jumlah Personil :




Proposal Kegiatan

“Harmoni Musik Puisi Jogja”

Judul Kegiatan

Konser Musik Puisi “Harmoni Musik Puisi Jogja”

Latar Belakang Kegiatan

Musik menjadi kegemaran setiap orang. Entah apapun jenis musiknya, ia memiliki massanya sendiri. Begitu pula dengan musik puisi, yang pada awal mula kemunculannya hanya sebagai tempelan pada setiap acara atau alternatif pilihan terakhir jika tidak siap memenuhi undangan pentas bersama suatu komunitas. Dengan keberaniannya, kelompok-kelompok yang secara intens menggarap musik puisi memisahkan diri dengan hal tersebut, berharap musik puisi mendapat tempatnya sendiri. Meski demikian, musik puisi masih menjadi konsumsi komunitas, dan bukan masyakarat umum. Hal ini dapat dimengerti karena lirik yang diaransement bukanlah pilihan kata-kata yang sederhana dan mudah dicerna sebagaimana lagu-lagu yang beredar saat ini.

Menanggapi hal tersebut, Sanggar Kreativitas Manusia (SARKEM) merespon dengan menggelar konser musik puisi. Banyak harapan yang ingin diraih dengan konser tersebut, khususnya terciptanya suatu forum musik puisi yang dapat menggagas arah musik puisi agar dapat dikenal masyarakat luas dan memberikan masukan kepada pejabat terkait sehubungan dengan dimasukkannya musik puisi dalam kurikulum Sekolah Menengah Pertama.

Tujuan Kegiatan

· Pertunjukan yang berkualitas dan menghibur

· Musik puisi dapat dikenal dan dinikmati masyarakat luas

· Terciptanya forum musik puisi yang harmonis

Target Kegiatan

· Pelajar dan mahasiswa

· Praktisi kesenian

· Akademisi kesenian

· Pejabat pemerintah

· Masyarakat umum


Waktu dan Tempat Kegiatan

Kegiatan akan diadakan pada,

Hari/tanggal : Jum’at – Sabtu, 6 – 7 Mei 2011

Pukul : 19.00 – 23.00 WIB

Tempat : Bentara Budaya Yogyakarta

Jl. Suroto no. 2 Kotabaru Yogyakarta

Rencana Anggaran Dana

Lampiran I

Susunan Panitia

Lampiran II

Ketentuan & Kewajiban Peserta Konser Musik Puisi “Harmoni Musik Puisi Jogja”

Lampiran III

Penutup

Demikian proposal kegitan “Harmoni Musik Puisi Jogja” ini dibuat. Atas segala perhatian dan tanggapan saudara/i, kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Yogyakarta, 15 Februari 2011

Ketua Panitia

Fairuzul Mumtaz

Sekretaris

Ariestyanty Nurul Ilmi

Lampiran I

Rencana Anggaran Dana

No.

SEKRETARIATAN

UNIT

BIAYA per @ (Rp.)

JUMLAH (Rp.)

1.

Alat tulis kantor

1

paket

30.000

2.

Penggandaan Proposal

15

Copy

2.000

30.000

3.

Pengandaan surat-surat dan LPJ

13.000

4.

Penggandaan Proposal Sponsorship

10

copy

2.000

20.000

SUB TOTAL

93.000

No.

HUMAS DAN PUBLIKASI

UNIT

BIAYA per @ (Rp.)

JUMLAH (Rp.)

1.

Poster

300

Lembar

1.000

300.000

2.

Spanduk rentang

2

buah

75.000

150.000

3.

Booklet

250

buah

1.000

250.000

4.

Kaos

450.000

SUB TOTAL

1.150.000

No.

KEBUTUHAN PANGGUNG

UNIT

BIAYA per @ (Rp.)

JUMLAH (Rp.)

1.

Sewa Sound System

250.000

2.

Setting panggung

100.000

3.

Lighting panggung

100.000

SUB TOTAL

450.000

No.

DOKUMENTASI

UNIT

BIAYA per @ (Rp.)

JUMLAH (Rp.)

1.

CD blank

15

buah

1.500

27.000

2.

CD case

15

buah

1.000

15.000

3.

Cover CD

15

buah

1.000

15.000

4.

Sewa kamera

250.000

5.

Kaset

100.000

SUB TOTAL

407.000

No.

TEMPAT

UNIT

BIAYA per @ (Rp.)

JUMLAH (Rp.)

1.

Sewa Gedung

1.000.000

SUB TOTAL

1.000.000

No.

TRANSPORTASI

UNIT

BIAYA per @ (Rp.)

JUMLAH (Rp.)

1.

BBM Motor

5

buah

20.000

100.000

SUB TOTAL

100.000

No.

KONSUMSI

UNIT

BIAYA per @ (Rp.)

JUMLAH (Rp.)

1.

Makan siang (2hari)

15

orang

10.000

150.000

2.

Makan malam (2hari)

15

orang

10.000

150.000

SUB TOTAL

300.000

No.

ANGGARAN DANA

JUMLAH (Rp.)

1.

Kesekretariatan

93.000

2.

Humas dan Publikasi

1.150.000

3.

Kebutuhan panggung

450.000

4.

Dokumentasi

407.000

5.

Tempat

1.000.000

6.

Transportasi

100.000

7.

Konsumsi

300.000

SUB TOTAL

3.500.000


Lampiran II

Susunan Panitia

Ketua Panitia

Fairuzul Mumtaz

Sekretaris

Ariestyanty Nurul Ilmi

Bendahara

Ida MM

Acara

Erang Risanto

Humas dan Publikasi

Hanif Arifin

Robertus Priatmoko

Vino Damar

Dokumentasi

Wahyu Purwanto

Nara Tungga Indit Rahasita

Konsumsi

Lina

Tikah Kumala

Brenda Christina

Penata Panggung

Bayu Dwi Nugroho

Ika Yudhi Kasran

Avit Rudiarto


Lampiran III

Ketentuan & Kewajiban Peserta Konser Musik Puisi “Harmoni Musik Puisi Jogja”

Ketentuan Umum Peserta

  1. Kelompok yang intens menggarap musik puisi dan telah memiliki beberapa materi untuk dipentaskan
  2. Peserta tidak dibatasi usia
  3. Kelompok boleh dari luar jogja
  4. Maksimal 15 kelompok
  5. Mengisi formulir pendaftaran dan mengembalikannya tepat waktu
  6. Pendaftaran tidak dipungut biaya
  7. Peserta memberikan jawaban keikutsertaan maksimal pada tanggal 1 Maret 2011 pukul 16.00 wib di sekretariat SARKEM, Jl. Tutul 23B Papringan Condongcatur Sleman Yogyakarta (085868357537/087738099230)
  8. Segala ketentuan yang tidak sesuai dapat dibicarakan dalam rapat yang akan diselenggarakan setelah masing-masing kelompok bersedia menjadi peserta. Undangan rapat menyusul.

Kewajiban Peserta

  1. Mengirim satu delegasi (person) untuk mengambil keputusan bersama
  2. Menyiapkan materi pentas selama 30 menit
  3. Membawa alat sendiri
  4. Membawa konsumsi sendiri
  5. Menyerahkan profil kelompok dan anggota yang pentas 2 minggu sebelum hari konser
  6. Bersedia menjualkan tiket pertunjukan minimal 25 tiket seharga 5.000/tiket sebelum pertunjukan dan diserahkan kepada panitia 2 hari sebelum pentas.
  7. Mendapatkan pembagian dari hasil penjualan tiket (80% dibagi rata kepada seluruh peserta)
  8. Jika peserta tidak memenuhi penjualan tiket minimal 25 tiket, maka peserta tersebut tidak mendapatkan hak atas pembagian hasil penjualan tiket, tetapi masih diperkenankan untuk pentas bersama.

Kewajiban Panitia

  1. Menyelenggarakan Konser Musik Puisi “Harmoni Musik Puisi Jogja” selama 2 hari
  2. Menyediakan tempat, sound system, lighting, dan setting panggung
  3. Menyediakan kru panggung
  4. Menyediakan booklet
  5. Menyediakan publikasi dan dokumentasi konser
  6. Seluruh pemasukan yang datang dari sponsor adalah menjadi hak panitia
  7. Mendapatkan 20 % dari penjualan tiket setelah dipotong seluruh pengeluaran
  8. Jika memungkinkan dan mendapat persetujuan dari seluruh peserta, akan dibuatkan album kompilasi live dari hasil konser dalam bentuk CD.
  9. Memberikan laporan pertanggungjawaban kepada peserta.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Satu Cinta Untuk Eva Dwi Kurniawan

1.        Penyair Eva merupakan penyair yang sangat produktif. Dalam kurun waktu lima bulan, ia menyulap puisi-puisi itu dan jadilah antologi Swara Dewi yang berjumlah 64 judul. Angka genap yang terkesan ganjil, kenapa tidak dibulatkan menjadi 65 saja? Tentu ini memiliki alasan tertentu. Ia menuliskan puisinya dari bulan Januari hingga Mei 2012. Baru kali ini saya melihat ada penyair sedahsyat dan seproduktif ini. Mungkin hidupnya didedikasikan hanya untuk puisi. Dan dengan membaca antologi tersebut, kesan pertamanya adalah menulis puisi itu gampang. Antara kurun Januari hingga Mei saya kembali bertanya, di mana bulan april? Tak ada satu pun puisi yang ditulis bulan April masuk dalam antologi ini. Mungkin bulan April terlalu menyakitkan baginya? Mungkin ia pernah patah hati di bulan April. Tampaknya, Penyair Eva tidak menganggap bulan itu begitu penting, melainkan   ia memilih puisi-puisi yang memiliki tema sama. Ini terlihat dari adanya puisi di bulan Desember 2012 yang diikutkan d

Mengupas Makna Tadarus, Antologi Puisi “Tadarus” karya; Musthofa Bisri

Gus Mus—panggilan akrab A. Mustofa Bisri—menggubah puisi (baca; Al qur'an) menjadi puisi. Apa yang ada di dalam Al qur'an beliau terjemahkan lagi dalam puisi Indonesia. Meski hal ini tidak bisa menandingi, bahkan mustahil untuk menyamai isi dari alqur'an, tapi puisi yang digubah oleh Gus Mus sudah cukup menggerakkan seluruh bulu roma dan mengendorkan sendi-sendi tubuh. Tentu saja hal ini tidak lepas dari pandangan tentang proses kreatif yang dilakukan oleh Gus Mus. Gus Mus yang tak pernah tamat atau lulus sekolah belajar kesenian dengan mengamati masa kecilnya. Jiwa pelukisnya tumbuh saat beliau teringat bahwa pada masa kecilnya beliau pernah memenangkan lomba menggambar dan warnai. Sejak saat itu, beliau sadar bahwa dalam dirinya ada bakat untuk melukis. Kemudian mulailah Gus Mus melukis hingga pada saat ini lukisan beliau sangat terkenal. Salah satu lukisannya yang hanya bertuliskan alif di atas kanvas terjual hingga puluhan juta rupih. Untuk bakat menulisnya sendiri, ber

Seputar Polemik Novel Porno

    Membaca polemik novel “porno”, saya menganalogikan seperti pengalaman saya berikut ini; di kelas waktu kuliah S1 dulu, salah seorang dosen dengan bangga dan gembar-gembor bahwa dia telah membaca The Da Vinci Code karya Dan Brown. Menurutnya buku itu sangat bagus dan wajib menjadi bacaan mahasiswa sastra. Sementara kami, yang duduk dideretan tak terlalu belakang, menertawakan dosen itu. Kami telah membacanya beberapa bulan lalu. Sejujurnya, saya agak kaget ketika novel “porno” muncul ke permukaan sebagai polemik. Dalam hasanah sastra Indonesia sendiri, hal itu sudah banyak dibahas oleh para kritikus dan esais sastra. novel “porno” kemudian banyak disebut dengan sastra selangkangan, sastrawangi (untuk menyebut sastrawan perempuan yang mengumbar nilai pornografi), sastra sex, genre fiksi alat kelamin (FAK) dan lain sebagainya. Jika kemudian kalangan umum, apalagi DPR, mempermasalahkan hal itu, maka sudah sangat ketinggalan jauh. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat tidak ban